1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial dapat berarti pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
B. Pelapisan Sosial Ciri Tetap Menjadi Kelompok Sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno. Hal ini terwujud dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
- Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan hak dan kewajiban.
- Adanya kelompok- kelompok pemimpin suku
- Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
- Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang-orang diluar perlindungan hokum
- Adanya pembagian kerja didalam suku.
- Adanya perbedaan standar ekonomi didalam suku tersebut.
Bentuk dan proporsi dipelapisan masyrakat yang telah maju bervariasi tetapi pelapisan masyarakat itu ada dimana-mana dan ssepanjang waktu.
C. Terjadinya Pelapisan Sosial
Proses terjadinya lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya atau sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Sistem pelapisan yang terjadi dengan sendirinya ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Pada lapisan ini kedudukan seseorang pada suatu strata adalah terjadi secara otomatis misalnya karena usia tua, karena pemilikan tanah, pemilikan kepandaian yang lebih atau kerabat pembuka tanah.Sedangkan pelapisan masyarakat yang sengaja disusun biasanya mengacu pada pembagian kekuasaan dan wewnang yang resmi dalam organisasi formal. Sistem ini dapat kita lihat dalam organisasi pemerintahan,organisasi partai dan perkumpulan-perkumpulan resmi yang lain.
D. Perbedaan Sistem Pelapisan Menurut Sifatnya
- Sistem pelapisan masyrakat yang tertutup
Didalam sistem ini tidak memungkinkan berpindahnya seseorang sari suatu lapisan lain. Didalam sistem ini satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyrakat adlah karena kelahiran. Sistem ini bisa kita temui pada masyarakat india yang mengenal sistem kasta. Mulai dari kasta brahmana, ksatria, waisya, dan sudra serta paria sistem pelapisan tertutup ini juga dapat kita temui didalam masyarakat feodal atau masyarakat yang berdasar realisme
- Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Didalam sistem ini masyrakat diberi kesempatan untuk jatuh ke lapisn yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang ada diatasnya. Sistem ini dapat ditemukan pada masyarakat indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan jika dia akan turun dari jabatannya. Kedudukan yang diperoleh berdasarkan usaha sendiri dinamakan “arclevea status”.
- Sistem lapisan campuran
Pelapisan sosial ini membatasi kemungkinan berpindahnya lapisan pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain.
E. Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial
Bentuk konkrit pelapisan masyarakat ada bebrapa macam. Sementara ada sarjana yang meninjau bentuk pelapisan masyarakat berdasarkan salah satu aspek saja. Misalnya aspek ekonomi/ aspek politik saja. Namun ada juga yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut:
- Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class)
- Masyarakat terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class)
- Sementara yang sering kita denger adalah kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).
2. ELITE DAN MASSA
A. Pengertian Elite
Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu konektivitas dengan cara yang bernilai sosial. Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
- Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
- Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
- Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
- Ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat yang menempati kedudukan tertinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.Dalam istilah yang lebih umum elite dimaksudkan kepada “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
B. Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi.
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap berbagai peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan datang. Golongan minoritas yang berada pada posisi atas secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite.
C. Pengertian Massa
Istilah massa digunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang terjadi secara spontan, tetapi secara fundamental berbeda dengan hal-hal yang lain.Beberapa hal penting yang merupakan sebagian ciri-ciri membedakan di dalam massa, yaitu:
- Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda.
- Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
- Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.
D. Masyarakat dan Massa
Teori ini menekankan ketergantungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan integasi media terhadap kekuasaan sosial dan otoritas. Dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Namun demikian, meskipun media tidak bisa diharapkan menyuguhkan pandangan kritis atau tinjauan lain, menyangkut masalah kehidupan, media tetap memiliki kecenderungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya.Teori masyarakat massa memberi kedudukan terhormat kepada media sebagai penggerak dan pengaman teori masyarakat massa. Teori ini juga sangat mengunggulkan gagasan yang menyatakan bahwa media menyuguhkan pandangan tentang dunia, semacam pengganti atau lingkungan semu (pseudo_environment) yang disatu pihak merupakan sarana ampuh untuk memanipulasi orang, tetapi dilain pihak merupakan alat bantu bagi kelanjutan ketenangan psikisnya dakam kondisi yang sulit.
E.Perilaku Massa
Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivitasme (kebersamaan). Massa adalah kumpulan orang banyak dalam tempat, waktu yang sama dan biasanya mempunyai tujuan yang sama. Oleh karena itu, psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior)Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya, istitusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir dan ada juga tindakan yang tidak diorganisir. tindakan yang diorganisisr inilah yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).Perilaku kolektif yang berupa gerakan sosial, seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak terstruktur, ambigious (ketakssan/membingungkan), dan tidak stabil.Kondisi-kondisi pembentuk perilaku massaNeil Smelser mengidentifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, diantaranya:
- Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall dst
- Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dalam masyarakat yang muncul secara terstruktur. misalnya: antar pendukung kontestan pilkada.
- Generalized beliefts: berbagi interpretasi acara
- Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan.
- Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalnya: aksi buruh, rapat umum suatu ormas dst.
- Failure of Social Control- akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.
F. Peranan Elite Terhadap Massa
Elite sebagai minoritas yang memiliki suatu kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang berkuasa dan kelompok penentu.Dalam kenyataannya elite penguasa kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya lebih luas, tetapi lebih bersifat umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok penentu. Kita mengenal, adanya kelompok penguasa merupakan golongan elite yang berasal dari kondisi sejarah masa lampau.Kelompok elite penguasa ini tidak mendasarkan diri pada fungsi-fungsi sosial tetapi lebih bersifat sebagai kepentingan birokrat. Kita bisa menjumpai kelompok penguasa ini pada berbagai perhimpunan yang bersifat khusus, misalnya pada kelompok birokratis yang berfungsi sebagai pembuat kebijakan-kebijakan maupun sebagai pelaksana dan sebagai elite pemerintah.
ARTIKEL TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan kapanpun pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Jadi dpat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu kedudukan seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu biasanya disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan rakyat.
Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.
Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Menurut saya masyarakat harus mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di masyarakat , tidak memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau memaksakan sesuatu hal yang berbeda seperti perbedaan derajat atau persamaan yang sudah berbeda. Pelapisan sosial dalam masyarakat lumrah terjadi, akan tetapi alangkah lebih baiknya diantara masyarakat menghilangkan perbedaan-berbedaan derajat dan mengusung kesamaan derajat sehingga tidak ada lagi ketidak adilan di negeri ini tidak ada lagi pihak yang lebih di untungkan dan pihak yang lebih di pentingkan, yang ada hanya kesamaan hak antar masyarakat.
sumber :http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/12/materi-ilmu-sosial-dasar-pelapisan.htmlhttp://arvisajah2.blogspot.com/2009/10/tugas-ilmu-sosial-dasar-3.htmlhttp://adytiawan.wordpress.com/2012/11/11/ilmu-sosial-dasar-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/http://alhakiiim.blogspot.com/2012/11/pelampiasan-sosial-kesamaan-derajat.htmlhttp://wibawa-rian.blogspot.com/2010/11/perilaku-massa.htmlhttp://oliviadwiayu.wordpress.com/2006/12/08/teori-masyarakat-massa/http://dwisriyanti.blogspot.com/2012/12/artikel-pelapisan-sosial-dan-kesamaan.html
TUGAS SOFTSKILL - PEMUDA DAN SOSIALISASI
Unknown |
A. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya. Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
Dalam hal ini pengembangan dan pembinaan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
Read More »
1.
Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi
yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi
sebelumnya. Tapi terkkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri
mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Macam – macam Pemuda
·
Jenis Pemuda Urakkan
·
Jenis Pemuda Nakal
·
Jenis Pemuda Radikal
·
Jenis Pemuda Sholeh
2.
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan di kelompok individu.
Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk kepribadiannya dilingkungan masyarakat, dan dapat berfungsi sebagai peranan di kelompok individu.
3.
Internalisai belajar dan Sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam
masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang
norma – norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan
masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam
lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
4.
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
§ Tahapan Persiapan >
Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai
mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah,
media dan tempat – tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak
sempurna.
§ Tahapan Meniru > Di
mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang
dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan
oleh orang tuanya.
§ Tahapan Siap Bertindak
> Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri
yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun
dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam
bersosialisasi.
§ Tahapan Norma
Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya
sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya,
memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang
yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
5.
Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda Masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa
bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai
generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun
negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu
atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan
Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual
mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya
pendidikan yang semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi
yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya
bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara
luas.
B.
PEMUDA DAN IDENTITAS
1.
Masalah generasi muda
·
Dirasa
menurunya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat
termasuk generasi muda
·
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi
muda terhadap masa depannya.
·
Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan faslitas pendidikan yang
tersedia, baik secara formal atauoun non formal.
·
Kurangnya
lapangan kerja/kesempatan kerja, serta tingginya angka pengangguran atau
setengah penganggurandi generasi muda.
·
Kurangnya
giz, yang dapat menyebabkan hambata bagi pertumbuhan atau perkembangan badan di
generasi muda.
·
Perkawinan
di bawah umur
·
Pergaulan
bebas
·
Meningkkatnya
kenakalan remaja (narkoba)
·
Belum
adanya peraturan UU yang menyangkut generasi muda.
2.
Perkembangan
dan Pembinaan Generasi Pemuda
Pola dasar
pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978
tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman
sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya. Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
3. Pengertian Pokok Pengembangan dan
Pembinaan Generasi Muda
Dalam hal ini pengembangan dan pembinaan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
§ Generasi muda sebagai subyek
pengembangan dan pembinaan adalah mereka yang memiliki bekal-bekal dan landasan
untuk mandiri dalam keterlibatannya.
§ Generasi muda sebagai obyek
pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pengembangan dan
pengembangan pendidikan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat
yang optimal.
4.
Potensi-potensi generasi muda
Ø Idealisme dan daya kritis
Ø Dinamika dan kreatifitas
Ø Keberanian mengambil resiko.
Ø Optimis dan kegairahan semangat
Ø Sikap kemandirian dan disiplin murni.
Ø Terdidik
Ø Keanekaragaman dalam persatuan dan
kesatuan
Ø Patriotisme dan nasionalisme
Ø Sikap kesatria
Ø Kemampuan penguasaan ilmu dan
teknologi
Ø Tujuan pokok sosialisasi
Ø Individu harus diberi ilmu
pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan
kemampuannya.
Ø Pengendalian fungsi-fungsi organic
yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
Ø Bertingkah laku secara selaras
dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau
kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
5.
Tujuan pokok sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilan terhadap
seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi –
fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku
sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
C.
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
1.
Pengembangan potensi generasi muda
Potensi
Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing – masing agar
tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan Generasi
Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan sejahtera.
2.
Pengertian
perguruan tinggi dan pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di
bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat,
dan bangsa.Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan
tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi
ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan
berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa
dan negaranya.
3. Alasan
untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Mengapa semua individu khususnya di
Indonesia wajib mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan
terjadi akibat seperti Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada,
perampokan, pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan)
faktor: hanya karena pendidikan yang mahal. Syukurlah pemerintah
punya program sekolah gratis selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat
SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam
pendidikan adalah karna setiap individu harus sekolah Minimal selama 12
tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai
pemuda yang aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi Generasi
Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti rakyat dan memajukan
bangsa ini ke arah yang lebih baik.
ARTIKEL
Pada kali ini,saya akan membahas tentang permasalahan yang saat ini sering terjadi pada generasi muda. Kenyataannya banyak sekali generasi muda yang telah melakukan banyak hal yang tidak wajar dalam pergaulan dizaman sekarang ini, contoh nya pada perjudian. Banyak sekali generasi muda yang melakukan permainan perjudian ini, sehingga para generasi muda ketagihan dalam permainan tersebut. Penyebab pada permasalahan ini yaitu kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang meresap,sehingga perbuatan tercela seperti ini pun akhirnya mereka jalani. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus sigap dan mecegah akan terjadinya permasalahan seperti ini. Dengan demikian, mari kita jaga dan awasi anak-anak kita dari perjudian tersebut,sehingga harapan kita untuk menularkan generasi yang cerdas dan tangguh dimasa yang akan dateng dapat teralasasikan dengan baik.
Sumber :
http://aryanipuspitasaridevi.wordpress.com/2012/10/27/bab-ii-internalisasi-belajar-dan-spesialisasi/
http://egigundar.tumblr.com/post/40184726013/pemuda-dan-sosialisasi-tugas-4-softskill-isd-pemuda
http://cahayapenerangdunia.blogspot.com/2011/07/pembinaan-dan-pengembangan-generasi.html
http://egigundar.tumblr.com/post/40184726013/pemuda-dan-sosialisasi-tugas-4-softskill-isd-pemuda
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/tujuan-pokok-sosialisasi.html
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/perguruan-dan-pendidikan.html
http://aryanipuspitasaridevi.wordpress.com/2012/10/27/bab-ii-internalisasi-belajar-dan-spesialisasi/
http://egigundar.tumblr.com/post/40184726013/pemuda-dan-sosialisasi-tugas-4-softskill-isd-pemuda
http://cahayapenerangdunia.blogspot.com/2011/07/pembinaan-dan-pengembangan-generasi.html
http://egigundar.tumblr.com/post/40184726013/pemuda-dan-sosialisasi-tugas-4-softskill-isd-pemuda
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/tujuan-pokok-sosialisasi.html
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/perguruan-dan-pendidikan.html
Ilmu sosial dasar
1. Pengertian ilmu sosial dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran
yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini
sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaruan sestim pendidikan yang
bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang digunakan dalam
pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan
masalah-masalah social yang berkembanag dalam kehidupan masyarakat.
Seperangkat konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar
ilmu-ilmu sosial interdisiplin atau multi disiplin dipergunakan sebagai alat
pendekatan dalam pemecahan problema-problema yang timbul dan berkembang dalam
masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar tentunya berbeda dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial,
Ilmu pengetahuan sosial lebih cenderung mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi semua itu besifat universal. Sedangkan Ilmu Dasar Sosial adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan suatu nilai dalam kependudukan yang bertempat di satu Negara yang bisa menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya dengan bersosialisai akan tetapi juga masih menggunakan suatu nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu pengetahuan sosial lebih cenderung mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi semua itu besifat universal. Sedangkan Ilmu Dasar Sosial adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan suatu nilai dalam kependudukan yang bertempat di satu Negara yang bisa menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya dengan bersosialisai akan tetapi juga masih menggunakan suatu nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Menurut Soerjono Soekanto ISD adalah
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat
diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain.
Secara umum ilmu pengetahuan
dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1) Ilmu-ilmu Alamiah ( natural
scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi.
2) Ilmu-ilmu sosial ( social
scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya
tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam
hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3) Pengetahuan budaya ( the
humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Dalam perkembangannya, ISD
banyak berkonsentrasi pada urusan masalah sosial, menurut Soerjono Soekanto
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
2. latar belakang Ilmu Sosial Dasar
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD)
dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada system pendidikan di
perguruan tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, social
dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah berlangsung saat
ini, berbau colonial dan masih merupakan waisan system pendidikan pemerintahan
Belanda, yaitu kelanjutan dari “politik balas budi” (etische politiek) yang
dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan
tenege-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi
mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik, dan keahlian lain dalam tujuan
eksploitasi kekayaan Negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh pergruan tinggi
diharapkan memiliki tiga kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional
1.
Kemampuan
personal adalah kemampuan kepribadian, dengan ini tenaga ahli
yang diharapkan mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang
mencerminkan kepribadian Indonesia.
2.
Kemampuan
akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah,
menguasai peralatan analisa, mampu berpukir logis, kritis sistematis dan
analitis, mempunyai kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative
pemecahannya.
3.
Kemampuan
profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga
ahli yang bersangkutan, dengan ini tenaga ahli diharapkan mempunyai kemampuan
yang tinggi dalam bidang profesinya.
4. Ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar sebagaimana dengan ilmu budaya dasar
dan ilmu alamiah dasar, bukanlah pengantar suatu bidang keahlian ilmu-ilmu
sosial tertentu, tidak seperti pengantar politik, pengantar sosiologi atau
pengantar antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang keahlian itu untuk
menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia.
Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah suatu pengetahuan mengenai
aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
social dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Istilah pengetahuan
mempunyai pengertian yang menunjukkan adanya kelonggaran dalam batas dan
kerangka berpikir dan penalaran, maka istilah ilmu pengetahuan telah dugunakan
karena mencakup suatu pengertian berpikir dan penalaran yang mempunyai suatu
kerangka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi sasaran perhatiannya.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah,
·
Berbagai kenyataan
yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan.
·
Adanya keanekaragaman
golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai
kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku
sendiri, karena banyaknya perbedaan menyebabkan adanya pertentangan maupun
hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Dengan begitu mata kuliah Ilmu sosial dasar adalah usaha
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial
dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pa lingkungan sosialnya menjadi
lebih besar.
Berdasarkan ruang lingkup kajian sebagai mana tersebut di
atas, kiranya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa
dioprasionalkan, yaitu ke dalam beberapa pokok bahasan dan subpokok bahasan.
Perkuliahan Ilmu Sosial Dasar dibagi menjadi 8 (delapan) pokok bahasan
(masing-masing dengan sub pokok bahasan), sehingga dari perkuliahan tersebut
kepada mahasiswa diharapkan,
1. Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah
kependudukan dalam hubungan dan perkambangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari dan menyadari masalah-masalah individu,
keluarga dan masyarakat.
3. Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi
serta menyadari identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa.
4. Mempelajari hubungan atara warga Negara dan Negara.
5. Mempelajari hubungan antara pelapis social dan persamaan
derajat.
6. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Mempelajari dan menyadari adanya
pertentangan-pertentangan social bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat.
8. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan
kemiskinan.
5. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar bertujuan membantu perkembangan,
wawasan, pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran
yang lebih luas, dan cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota
golongan terpelajar Indonesia, khususna berkrnaan dengan sikap dan tingkah laku
manusia dalam menghadapi masalah-masalah lain, serta sikap dan tingkah laku
manusia satu dengan manusia yang lain.
Diberikannya mata kuliah ilmu sosial
dasar yaitu dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, perpepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
- Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
- Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
- Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
- Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu
sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan,
karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya
sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
6. Masalah – masalah sosial dan Ilmu Dasar Sosial
Masalah sosial timbul sebagai akibat dari hubungan dengan
sesama manusia dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama
antara masyarakat yng satu dengan masyarakat yang lain, karena adanya perbedaan
dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan
lingkungan alamnya.
Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti
tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan
lain sebagainya.
Contohnya
antara lain:
-
Kejahatan
- Kemiskinan
- Anti perilaku sosial
- Penyalahgunaan obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Ekonomi Perampasan
- Pengangguran
- Kemiskinan
- Anti perilaku sosial
- Penyalahgunaan obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Ekonomi Perampasan
- Pengangguran
Masalah
ini terjadi di hampir tiap daerah di seluruh dunia, namun pasti setiap
masyarakat berbeda-beda tergantung perkembangan kebudayaan, sifat kependudukan,
dan keadaan linkungan alam yang ada di masyarakat tersebut di beberapa daerah
cenderung terjadi lebih sering, dan pada tingkat yang lebih parah.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya
adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai
moral dan pranata-pranata sosial , serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan
manusia itu terwujud.
Menurut umum atau warga msyarakat, segala sesuatu yang
menyangkut kepentingan umun adalah masalah sosial. Menurut ahli masalah sosial
adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yag dapat menimbulkan kekacauan
terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
contonya pedagang kaki lima, secara umum ini bukan suatu masalah sosial tetapi secara ahli ini merupakan salah satu dari asalah sosial, karena pedagang kaki lima secara tidak langsung melanggar peraturan, dan dampak-dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima.
contonya pedagang kaki lima, secara umum ini bukan suatu masalah sosial tetapi secara ahli ini merupakan salah satu dari asalah sosial, karena pedagang kaki lima secara tidak langsung melanggar peraturan, dan dampak-dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima.
Berdasarkan pengertian diatas, maka masalah-masalah
social ini pengertiannya terutama ditekankan pada adanya kondisi atau sesuatu
keadaan tetentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan.
Kondisi atau keadaan sosial tertentu, sebenarnya merupakan proses hasil dari proses kehidupan
manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah (manusi
harus makan, minum, buang air, bernafas, dan sebagainya), kebutuhan-kebutuhan
sosial (berhubungan denganorang lain, membutuhkan bantuan orang lain untuk
memecahkan berbagai masalah, dan sebagainya), dan kebutuhan-kebutuhan kejiwaan
(untuk dapat merasa aman dan ketentraman, membutuhkan cinta kasih dan sayang,
dan sebagainya).
Dalam usaha-usaha untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai model-model petunjuk di dalam
menggunakan lingkungan alamnya dan sosialnya di masyarakat. Perwijudan ini adalah
suatu kondisi atau keadaan di mana manusia itu hidup di dalam masyarakat.
Kondisi-kondisi itu bukan sesuatu yang tetap tetapi selalu dalam proses
perubahan.
http://farispilararijati.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasar.html