1.  Mesin Milling
proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-bentukan lain yang sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran , Spiral ,Roda gigi,Cam, Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll.
Pada Tahun 1818 mesin milling pertama kali ditemukan di New Heaven Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson mengembangkan milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam     perkembangannya mesin  milling  mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis maupun secara teknologi pengoperasiannya.

2.  Prinsip dasar kerja milling
Proses pemotongan benda kerja yang diam dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar.

3.  Tujuan
Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.

4.  Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais )
Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :
a.     Gerakan utama
Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.
b.    Gerakan pemakanan ( Feeding )
Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s.
c.     Gerakan setting ( Depth of Cut )
Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mmdan simbolnya a / t.

5.  Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais )
a.    Pemotongan Face Cutting
Pemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ).
b.    Pemotongan Side Cutting
Pemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :
            ·         Pemotongan climbing
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).
·       Pemotongan conventional
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).

6.  Jenis – jenis Mesin Frais
Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
a.    Mesin frais vertikal

Gambar 1.1 Mesin Milling Vertical
Merupakan mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat  potong  dengan posisi tegak. Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.

b.    Mesin frais Horizontal

Gambar 1.2 Mesin Milling Horizontal
Merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat  potong pada posisi mendatar.

c.     Mesin Frais Universal

Gambar 1.3 mesin Milling Universal
Mesin frais universal Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.

7.  Bagian-bagian Mesin Frais
        Bagian—bagian mesin frais dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu:
1.    Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
2.    Penyongkong obor
3.    Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
4.    Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
5.    Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin
6.    Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
7.    Tuas untuk mengunci meja
8.    Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja
9.    Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
10.   Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
11.   Tuas untuk mengunci meja
12.   Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mengatur tingginya meja
13.   Lutut untuk kedudukan alas meja
14.   Tuas untuk mnegunci sadel
15.   Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
16.   Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik
17.   Engkol meja
18.   Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais.
19.   Tuas untuk mengatur angka – angka kecepatan spindel/pisau frais.
20.   Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja
21.   Spindel, untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
22.   Tuas untuk menjalankan spindle

8.  Macam-Macam Pisau Frais

Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais adalah:
a. Pisau silindrispisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat.
b.   Pisau muka dan sisipisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya. Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal, dll. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan ke dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.
c.   Slotting cutterPisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
d.   Metal slitting sawpisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm – 5 mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk mencegah pisau dari terjepit dicelah.
e. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai diameter 40 mm.
f.  Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti daripada frais ujung padat/solid.
g.   Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat daripada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
h.   Tee-slot cutter, Pisau ini digunakan untuk frais celah awalSuatu celah atau alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.

SUMBER :
https://eliasebastian.wordpress.com/2014/06/24/pengertian-proses-milling/

0 komentar:

Posting Komentar