1.      Pengertian Mesin Press
Mesin pres adalah mesin yang dipakai untuk memproduksi barang-barang sheet metal menggunakan satu atau beberapa press dies dengan meletakkan sheet metal diantara upper dies dan lower dies. Mesin press dan system mekanismenya akan menggerakkan slide (ram) yang diteruskan ke press dies dan mendorong sheet metal sehingga dapat memotong (cutting) serta membentuk (forming) sheet metal  tersebut sesuai dengan fungsi press dies yang digunakan. Ketelitian dari produk yang dihasilkan akan sangat tergantung pada kualitas dari press dies dan sheet metal, tetapi kecepatan produksi tergantung pada kecepatan turun naik dari slide (ram) dari mesin press atau sering disebut SPM stroke per minute.
2.      Jenis – jenis Mesin Press
Jenis jenis mesin press yang digunakan pada industry dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis tenaga penggerak dari slide, yaitu mesin press mekanik (mechanical press) dan mesin press hidrolik (hydraulic press). Mesin press dapat diklasifikasikan juga berdasarkan mekanisme yang digunakan untuk mengoprasikan cetakan, yaitu crank press, knuckle press, friction press, screw press, dan link press. Sedangkan berdasarkan jumlah gerakan slide mesin (number of action), mesin press dapat diklasifikasikan sebagai single action, double action, dan triple action. Kemudian jenis-jenis mesin press dapat juga diklasifikasikan berdasarkan arah dari gerakan dari cetakan (die operation direction), yaitu vertical, horizontal, dan oblique.
3.      Kinerja Mesin Press
Kinerja mesin pres diukur dari berbagai factor, yang pilihanya tergantung pada kebutuhan industry yang akan menggunakanya dengan penekanan pada tujuan yang berbeda. Untuk membuat produk dengan ukuran dan proses tertentu diperlukan pilihan kapasitas mesin dan ukuran dari slide dan bolster mesin untuk mengikat cetakan (press dies) ukuran tertentu, SPM atau stroke per minute. Kemudahan, dalam pengoprasian mesin, ketelitian pembentukan, kecepatan untuk mengganti cetakan, bagi operator, suara dan getaran mesin, luasnya area yang dibutuhkan , kemudahan untuk perawatan, dan tentu saja harganya harus kompetitif. Untuk membuat produk dengan proses drawing diperlukan mesin press hidrolik, namun saat ini sudah tersedia mesin press mekanik yang dapat dipakai untuk proses drawing. Untuk produksi tinggi sudah tersedia mesin press dengan SPM lebih dari 1500 dengan control CNC.
4.      Perbedaan Mesin Press Mekanik dan Hidrolik
Perbedaan utama antara mesin press mekanik dan hidrolik terletak pada mekanisme penggerak turun-naik dari slide (ram) mesin press tersebut. Gerakan turun-naik dari slide (ram) mesin press mekanik dengan mekanisme crank shaft, eccentric shaft, cam, dan knuckle. Sedangkan gerakan turun-naik slide (ram) mesin press hidrolik digerakkan langsung oleh gerakan piston silinder dari system hidrolik.
5.      Mekanisme Penggerakan Slide
Terdapat berbagai jenis mekanisme penggerak slide mesin press mekanik. Untuk setiap jenis mekanisme penggerak slide mesin, tentusaja akan sangat mempengaruhi kemampuan pembentukan dan pemotongan, gerakan dari slide, serta karakteristik penggunaan dari mesin press.
a.    Crank press
Crank press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide-nya menggunakan crankshaft atau eccentric shaft. Mekanisme penggerak dengan sangat umum dipakai karena proses manufakturnya relative mudah dan titik bawah dapat ditentukan secara tepat.
b.    Knuckle press
Knuckle press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide menggunakan mekanisme knuckle. Dibandingkan dengan crank press, kecepatan dari gerakan slide-nya lebih rendah, namun titik mati bawah (TMB) dapat ditentukan dengan tepat seperti crank press.
c.    Friction press
Friction press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide menggunakan screw. Agar dapat menahan beban yang besar, maka digunakan ulir trapezium. Mesin ini dioperasikan dengan cara memutar piringan yang terhubung dengan mekanisme penggerak.
d.   Screw press
Screw press adalah mesin press yang mekanisme penggeraknya adalah roda gigi cacing yang menggerakan cacing sebagai bagian dari slide mesin. Mesin tipe ini kurang efektif untuk produksi masal.
e.   Rack press
Rack press adalah mesin yang mekanisme penggeraknya adalah rodagigi (pinion) yang menggerakkan bagian dari slide yang menyatu dengan rack. Mesin jenis ini kurang efektif untuk kebutuhan produksi masal.
f.    Link press
 Link press adalah mesin press yang mekanisme penggeraknya menggunakan berbagai link (penghubung) untuk mengurangi cycle time pada proses drawing sehingga dapat mempertahankan kecepatan produksi
g.   Cam press
adalah mesin press yang mekanisme penggeraknya menggunakan cam. Mesin tipe ini bisa menggunakan satu cam saja atau banyak cam yang setiap cam bekerja secara individual. Panjang stroke dari cam dan press terbatas dan kapasitas mesinnya kecil.

Sumber:

Read More »





1.    Pengertian Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik digunakan sebagai sistem otomatis.
Dalam suatu rangkaian pneumatik, udara diluar dihisap ke dalam kompresor dan mengalami kompresi, sehingga memiliki bentuk energi yang kemudian diubah menjadi gerak mekanik ( gerak piston ).
Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik yang menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan cairan. Dasar dari akuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama kesegala arah. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompresible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compresible fluid).
Pada umumnya pneumatik menggunakan aliran udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara pada suatu tempat ketempat lainnya. Untuk keperluan industri, aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer samapai tekanan tertentu dengan kompresor pada suatu tabung dan menyalurkannya kembali keudara bebas.

2.    Komponen – komponen pneumatik
-       Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpanan unit pengolahan uadara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal sebagai air service unit.
-       Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida.
-       Akuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik.
-       Sistem perpipaan.
-       Sensor dan transduser.
-       Sistem kendali dan dispal cara kerja sistem pneumatik




3.    Cara kerja pneumatik
Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya, Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Kenapa harus 6 – 9 bar, Karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor.  Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya ,.Dalam sistem kontrol pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur.





4.    Kelebihan dan kekurangan Pneumatik
a.     Kelebihan system Pneumatic
-       Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer.
-       Dapat disimpan dengan  baik
-       Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem hidrolik.
-       Viskositas fluida yang  lebih kecil sehingga
-       Gesekan dapat diabaikan.
-       Aman terhadap kebakaran.
-       Ketersediaan udara yang tak terbatas
-       Fleksibilitas temperatur
-       Pemindahan daya dan Kecepatan
b.     Kekurangan system pneumatic
-       Gangguan suara yang bising
-       Gaya yang ditransfer terbatas
-       Dapat terjadi pengembunan.
-       Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
-       Mudah terjadi kebocoran,
-       Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat kompresibilitas yang dimiliki udara
-       Daya yang dihasilkan kecil
-       Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem pengadaan dan pendistribusian udara.

5.  Aplikasi pada pneumatik
Aplikasi pneumatic dalam industri :
-       Rem
-       Buka dan tutup Pintu (seperti pintu busway)
-       Pelepas dan penarik roda-roda pendaratan pesawat.
-       pengikat part pada jig machining dan lain lain
Read More »
1.  Mesin Milling
proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-bentukan lain yang sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran , Spiral ,Roda gigi,Cam, Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll.
Pada Tahun 1818 mesin milling pertama kali ditemukan di New Heaven Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson mengembangkan milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam     perkembangannya mesin  milling  mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis maupun secara teknologi pengoperasiannya.

2.  Prinsip dasar kerja milling
Proses pemotongan benda kerja yang diam dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar.

3.  Tujuan
Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.

4.  Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais )
Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :
a.     Gerakan utama
Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n.
b.    Gerakan pemakanan ( Feeding )
Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s.
c.     Gerakan setting ( Depth of Cut )
Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mmdan simbolnya a / t.

5.  Prinsip Pemotongan Pada Mesin Milling ( Frais )
a.    Pemotongan Face Cutting
Pemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ).
b.    Pemotongan Side Cutting
Pemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :
            ·         Pemotongan climbing
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).
·       Pemotongan conventional
Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).

6.  Jenis – jenis Mesin Frais
Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
a.    Mesin frais vertikal

Gambar 1.1 Mesin Milling Vertical
Merupakan mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat  potong  dengan posisi tegak. Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.

b.    Mesin frais Horizontal

Gambar 1.2 Mesin Milling Horizontal
Merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat  potong pada posisi mendatar.

c.     Mesin Frais Universal

Gambar 1.3 mesin Milling Universal
Mesin frais universal Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.

7.  Bagian-bagian Mesin Frais
        Bagian—bagian mesin frais dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu:
1.    Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
2.    Penyongkong obor
3.    Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
4.    Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
5.    Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin
6.    Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
7.    Tuas untuk mengunci meja
8.    Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja
9.    Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
10.   Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
11.   Tuas untuk mengunci meja
12.   Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mengatur tingginya meja
13.   Lutut untuk kedudukan alas meja
14.   Tuas untuk mnegunci sadel
15.   Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
16.   Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik
17.   Engkol meja
18.   Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais.
19.   Tuas untuk mengatur angka – angka kecepatan spindel/pisau frais.
20.   Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja
21.   Spindel, untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
22.   Tuas untuk menjalankan spindle

8.  Macam-Macam Pisau Frais

Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais adalah:
a. Pisau silindrispisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat.
b.   Pisau muka dan sisipisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya. Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal, dll. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan ke dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.
c.   Slotting cutterPisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
d.   Metal slitting sawpisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm – 5 mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk mencegah pisau dari terjepit dicelah.
e. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai diameter 40 mm.
f.  Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti daripada frais ujung padat/solid.
g.   Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat daripada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
h.   Tee-slot cutter, Pisau ini digunakan untuk frais celah awalSuatu celah atau alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.

SUMBER :
https://eliasebastian.wordpress.com/2014/06/24/pengertian-proses-milling/
Read More »