apa itu Memory Optik?
Unknown |
Optical memory atau
optical disk merupakan perangkat keras penyimpan data yang terbuat dari
bahan-bahan optik, seperti dari resin (polycarbonate) dan dilapisi
permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Contoh : CD dan DVD.
Teknologi optik yang digunakan adalah penggunaan laser untuk menulis dan
mengambil data.
Jenis-jenis memori
optic
1.
Laser Disk (LD) atau cakram laser
Cakram laser (LD) adalah sebuah piringan optical yang
digunakan untuk menyimpan video dan film, dan merupakan media penyimpan data
pada cakram optic komersial pertama. Cakram laser awalnya dinamakan Discovision
pada tahun 1978, teknologinya dilisensi
kan dan dijual dengan nama Reflective Optical Video
disc, laser Video disk, Laser vision, discovision, dan MCA discovision sampai
akhirnya pioneer electronis memiliki sebagian format ini dan akhirnya
dinamaiLaser Disc pada pertengahan dan akhir 1980-an.
2.
CD (CompactDisk)
Cakram Digital (CD), cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpandata secara digital. Awalnya CD dikembangkan untuk menyimpan audio digital dan diperkenalkan pada tahun 1982, tetapikemudian juga memungkinkan untuk penyimpanan jenis data lainnya. Audio CD telah tersedia secara komersial sejak Oktober1982.
Pada tahun 2010, CD ditetapkan sebagai media penyimpanan audio standar.
v CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory)
CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory) adalah sebuah
piringan kompak dari jenis piringan optic (optical disk) yang dapat menyimpan
data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700 MB atau
7 Juta Bit. CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca dan tidak dapat
ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD
drive.
Satuan X pada CD ROM drive (pada umumnya) sebenarnya
mengacu pada kecepatan baca dari CD tersebut ditrack terluar (jika track
terluar terpakai alias CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca ditrackter
dalamnya jauh lebih lambat. Misalkan ada CD-ROM drive48X‘max’,itu berarti
kecepatan baca track terluarnya 40x namun untuk track terdalamnya hanya 19x.
Yang utama sebenarnya bukan hanya kecepatan putar yang ditingkatkan, namun
system pembacaan, route data, mode tansfer, interface, dll.
Baik CD-audio maupun CD-ROM terbuat dari resin
(polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium.
Informasi direkam secara digital sebagai lubang-lubang mikroskopis pada
permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan degan menggunakan laser yang
berintensitas tinggi. Permukaan yang berlubang ini kemudian dilapisi oleh
lapisan bening. Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah
yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk. Intensitas
laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian
terefleksikan dan dideteksi oleh foto sensor yang kemudian dikonversi menjadi
data digital.
v CD-RW (Compact Disk ReWritable)
CD-RW adalah CD-ROMyang dapat ditulis kembali. CD-RW
menggunakan media berukuran sama dengan CD-R tetapi bukan menggunakan bahan
pewarna cyanin atau pthalocyanine, CD-RW menggunakan logam perpaduan antara
perak, indium, antimon, dan tellurium untuk lapisan perekaman. Cakram CD-RW
relative lebih mahal dibandingkan cakram CD-R.
Pada CD-RW, energi laser digunakan secara bersama-sama
dengan prinsip medan magnet untuk menulis dan membaca informasi. Pada proses
tulis, laser memanasi titik pada disk yang hendak diproses. Kemudian setelah
itu medan magnet dapat mengubah arah medan titik tersebut sementara
temperaturnya ditingkatkan. Karena proses tersebut tidak mengubah disk secara
fisik maka proses penulisan dapat dilakukan berulang-ulang. Pada proses baca
arah medan magnet yang telah dipolarisasi tersebut akan membelokkan sinar laser
dengan arah tertentu, sehingga terefleksikan dan dideteksi oleh foto sensor
yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
CD-RW memiliki kecepatan yang bervariasi dan yang
tercepat saat ini adalah 52x48x36. Hal ini dapat diterjemahkan sebagai
kecepatan baca (read) 52 kali, kecepatan menulis (write) 48 kali, dan Kecepatan
untuk Rewrite sebesar 36 kali.
v CD-R (CompactDisc-Recordable)
CD-R adalah singkatan dari istilah bahasa inggrisCompactDisc-recordable
merupakan jenis cakram padat yang dapat diisi dengan salah satu jenis media
penyimpanan eksternal pada komputer. Secara fisik CD-R merupakan CD
polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD-ROM. Awalnya CD-R
dilapisi emas sebagai media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan emas
tidak memiliki depresi atau lekukan-lekukan fisik seperti halnya pada lapisan
aluminium kemudian disempurnakan dengan cara menambahkan lapisan
pewarna diantara polikarbonat dan lapisan emas. CD-R dikenal juga dengan
sebutan CD-WORM (Compact Disk Write Once Read Many).
3.
Foto CD
Foto CD adalah sebuah system yang dirancang oleh Kodak
untuk mendigitalkan dan menyimpan foto dalam CD. Diluncurkan pada 1992, cakram
dirancang untuk menyimpan hampir 100 gambar berkualitas tinggi, scan sidik jari
dan slide dengan menggunakan pengkodean eksklusif khusus. Foto CD disc
didefinisikan dalam buku beige dan sesuai dengan CD-ROM XACD-I dan spesifikasi
bridge juga. Dimaksudkan untuk bermain di CD-I pemain, foto pemutar CD (Apple
Power CD misalnya), dan computer manapun dengan software yang sesuai.
4.
CD Teks
CD-teks atau dikenal juga dengan Red Book Compact disc
merupakan spesifikasi standar untuk CD audio. Hal ini memungkinkan untuk
penyimpanan informasi tambahan (misalnya, nama album, nama lagu, dan artis)
pada CD audio standar-compliant. Informasi ini disimpan baik dalam daerah
lead-indari CD, dimana terdapat sekitar lima kilo byte ruang yang tersedia,
ataupun disub-kanal untuk RW pada disk, yang dapat menyimpan sekitar 31
megabyte. Area terakhir ini tidak digunakan oleh red book.
5.
DVD
DVD adalah sejenis cakram optic yang dapat
digunakan untuk menyimpan data termasuk film dengan kualitas video dan
audio yang lebih baik dari kualitas VCD. DVD pada awalnya adalah singkatan dari
digital video disc, namun beberapa pihak ingin agar kepanjangannya
diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba guna digital) agar jelas
bahwa format ini bukan hanya untuk video saja. Karena consensus antara kedua
pihak ini tidak dicapai, sekarang nama resminya adalah DVD saja dan huruf-huruf
tersebut secara resmi bukan singkatan dari apapun. Rata-rata kecepatan transfer
data DVD adalah 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s.
v DVD-RDL
DVD+RDL(DL singkatan dari double layer) juga disebut
DVD+R9, adalah turunan dari format DVD+R, diciptakan oleh DVD+Rw alliance.
Secara umum, DVD bisa dapat menyimpan data sebesar 4,7 Gigabit. Penggunaanya
didemonstrasikan pertama kali pada bulan Oktober 2003. DVD+RDL disc
mempekerjakan dua lapisan recordabledye, yang masing-masing mampu menyimpan
hampir 4,7Gb dari disk single-layer, hampir dua kali lipat kapasitas total disk
8,55 GB (7,99 GiB).
v DVD-RW
DVD-RW adalah cakram optic yang dapat ditulis kembali
dan memiliki kapasitas sama dengan DVD-R, biasanya 4,7 GB. Format ini
dikembangkan oleh pioneer pada November 1999 dan telah disetujui oleh DVD
forum. Keuntungan utama DVD-R adalah kemampuan menghapus dan menulis kembali
sebuah cakram DVD-RW. Menurut pioneer cakram DVD-RW dapat ditulis sekitar 1000
kali, sebanding dengan standar CD-RW. Cakram DVD-RW biasanya digunakan untuk
tujuan backup, kumpulan berkas atau home DVD video record. Keuntungan lain
adalah bila ada kesalahan menulis, cakram masih dapat digunakan dengancara
menghapus data yang salah tersebut.
v DVD+RW
DVD+RW adalah format rewritable untuk DVD dan dapat
menyimpan data sampai 4,7 GB. DVD+RW diciptakan oleh DVD+RW allince, sebuah
konsorsium industry dan produsen disk drive. Dari sisi bisnis format DVD+RW
yang diciptakan terutama untuk menghindari pembayaran royalty kepada DVD forum
yang menciptakan format DVD-RW. Selain itu DVD+RW mendukung metode penulisan
yang disebut lossless linking yang membuatnya cocok untuk akses acak (random
access) dan meningkatkan kompatibilitas dengan pemutar DVD.
v DVD-RAM
DVD-RAM (DVD-Random Access Memory) adalah disk khusus
yang diperkenalkan pada tahun 1996 oleh forum DVD, yang dikhususkan untuk media
DVD-RAM RW dan DVD write yang tepat. DVD-RAM digunakan dalam computer serta cam
corder dan perekam video pribadi sejak tahun 1998.
6.
Blue-ray disk
Blue-ray adalah sebuah format cakram optic yang
digunakan untuk penyimpanan media digital termasuk video dengan kualitas
tinggi. Namun Blue-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk
membaca dan menulis cakram jenis ini, cakram blue-ray dapat menyimpan data yang
lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser
biru ungu yang dipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan dengan
laser merah yaitu 650 nm yang dipakai pada DVD.
v BD-R dan BD-RE(Blu-ray Disc Recordable)
BD-R dan BD-RE adalah format Blue Ray Disk (BD)
yang dapat direkam dengan perekam optik. BD-R disc ditulis satu kali,
sedangkan BD-RE bisa dihapus dan direkam berulang kali. Kapasitas disk adalah
25 GB (2,31 GiB) untuk cakram single layer dan 50 GB (46,61 GiB) untuk lapisan
cakram ganda.
7.
UniversalMediaDisk
Universal Media Disc (UMD) adalah sebuah media cakram
optic yang dikembangkan oleh Sony untuk penggunaan Play Station Portable. UMD
ini bisa menyimpan data sampai sebesar 1.8 GB (gigabyte), termasuk permainan
video, film, music atau kombinasinya.
links :
APA ITU RAID?
Unknown |
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent
Disks merujuk kepada
sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer
(utamanya adalah hard disk)
dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan
menggunakan perangkat
lunak, maupun unit perangkat
keras RAID terpisah.
Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of InexpensiveDisks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive
Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard diskterpisah. RAID
didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard
disk.
Sejak pertama
kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan
"RAID Level". Pada
awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring
dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID
menggabungkan beberapa hard
disk fisik ke dalam sebuah
unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat
lunak atau perangkat
keras khusus. Solusi
perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk
secara sekaligus, dan sistem
operasi tidak perlu
mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi
perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem
operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah
kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
Penggunaan RAID meningkatkan kehandalan dan kinerja.
·
Mirroring atau shadowing menyimpan
duplikat dari setiap disk.
·
Block-interleaved parity menyimpan
blok-blok data pada
beberapa disk dan blok parity pada sebuah disk.
beberapa disk dan blok parity pada sebuah disk.
·
Data stripping menggunakan sekelompok
disk sebagai satu
kesatuan unit penyimpanan, menyimpan bit data secara
terpisah pada beberapa disk (paralel).
kesatuan unit penyimpanan, menyimpan bit data secara
terpisah pada beberapa disk (paralel).
RAID terdiri dapat dibagi menjadi 6 level yang berbeda :
1.
RAID level 0
RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk peningkatan kinerjanya.
RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk peningkatan kinerjanya.
2.
RAID level 1
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat mahal.
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat mahal.
3.
RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.
RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.
4.
RAID level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara paralel.
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara paralel.
5.
RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blokinterleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan paritas dapat ditulis secara paralel.
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blokinterleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan paritas dapat ditulis secara paralel.
6.
RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blokinterleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blokinterleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.
7.
RAID level 6
RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata untuk perbaikan data( Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
RAID level 0+1 dan 1+0RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata untuk perbaikan data( Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip- strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang gagal.
links :
http://id.wikipedia.org/wiki/RAID
http://cobacobo-cobacobi.blogspot.com/2012/05/penjelasan-raid.html
CLOUD COMPUTING
Unknown |
Cloud
computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan
cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah
masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media
sosial.
Secara
umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan
pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan
program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu
yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud
computing.
Teknologi
komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna.
Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa
instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui
komputer dengan akses internet.
links :